BUDIDAYA PADI SAWAH METODE SRI SISTEM TANAM SATU-SATU DI KORONG PALEMBAYAN KECAMATAN SINTOGA, PADANG PARIAMAN

Main Article Content

Sunadi ,

Abstract

Tingginya angka konsumsi beras jika tidak diikuti dengan peningkatan produksi yang signifikan akan menimbulkan kerawanan pangan.  Kerawanan produksi pangan beras terjadi karena tingkat produktivitas yang rendah dan berkurangnya lahan produksi akibat alih fungsi lahan ke penggunaan non pertanian dan dari sawah ke perkebunan.Rendahnya produktivitas padi sawah karena petani masih menerapkan budidaya sistem konvensional.Untuk itu diperlukan suatu inovasi seperti penggunaan metode SRI untuk menggantikan sistem konvensional.Metode SRI terbukti mampu meningkatkan produktivitas lahan jauh melampaui sistem konvensional.  Terdapat kendala bagi petani dalam menerapkan metode SRI karena masih kurangnya sosialisasi dan kepercayaan pada metode terebut serta rendahnya kemampuan petani tentang teknis bercocok tanam metode SRI.Oleh sebab itu perlu dilakukan soialisasi dan pelatihan secara intensif tentang metode SRI bagi petani serta melakukan modifikasi dari metode SRI agar lebih praktis dan dapat menambah keyakinan petani bahwa metode SRI tersebut akan berhasil.  Peningkatan jumlah bibit per rumpun sistem satu-satu dalam metode SRI yang baikmemberikan prospek.Hasil sosialisasi dan praktek metode SRI yang dilakukan di Korong Palembayan, Kecamatan Sintoga Kabupaten Padang Pariaman menunjukkan respon yang cukup baik dari masyarakat petani setempat.Akan tetapi untuk menjamin diadopsinya metode SRI tersebut masih perlu penyuluhan, pelatihan dan demontrasi plot yang lebih intensif, sistematis dan berkesinambungan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
,, Sunadi. BUDIDAYA PADI SAWAH METODE SRI SISTEM TANAM SATU-SATU DI KORONG PALEMBAYAN KECAMATAN SINTOGA, PADANG PARIAMAN. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat DEWANTARA, [S.l.], v. 1, n. 2 Februari, p. 1-11, feb. 2019. ISSN 2656-5951. Available at: <https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/jpmd/article/view/396>. Date accessed: 13 nov. 2024.
Section
Articles

References

Andrianaivo, B. 2002. Evaluations of the System of Rice Intensification in Fianarantsoa rovince of Madagascar. Research Report: Madagascar, CIIFAD. pp:140-142.
BPS. 2016. https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/865.

Katambara, Z., Kahimba, F. C., Mahoo, H. F., Mbungu, W. B., Mhenga, F., Reuben, P., Nyarubamba, A. 2013. Adopting the system of rice intensification (SRI) in Tanzania: A review. Agricultural Sciences, 4(8), 369–375. https://doi.org/10.4236/as.2013.48053

Mutakin, J. 2008. Budidaya dan keunggulan padi organik budidaya S.R.I. http://www.garutkab.go.id/downloadfiles/artikel%20S.R.I..pdf.[diakses 11 februari 2009].

Sunadi. 2004. Pengaruh beberapa sistem budidaya terhadap pertumbuhan dan hasil padi (Oryza sativa L.). Laporan Penelitian (tidak dipublikasikan). APPERTA Sumbar, Lubuk Alung. 36 p.

Sunadi., M. Kasim., A. Syarif dan N. Akhir. 2006. Pertumbuhan dan hasil padi sawah dalam metode SRI dengan pengaturan jumlah bibit rumpun per rumpun sistem tanam satu-satu. Jur. Gakuryoku. 12 (2): 120-123.

Sunadi. 2008. Modifikasi Paket SRI (The System of Rice Intensification) untuk Meningkatkan Hasil Padi (Oryza sativa L.) Sawah. Disertasi (Tidak dipublikasikan). Program Pasca Sarjana Unand, Padang. 235p

Triwulanan. 2017. Pedoman Bercocok Tanam Padi Palawija Sayur-sayuran. Departemen Pertanian Satuan Pengendalian BIMAS. Jakarta .125p.

Uphoff, N.. 2001. The System of Rice Intensification; Agricultural opportunities for small farmers. ILEIA Newsletter 17(4):15-16.

Uphoff, N. 2002. The System of Rice Intensification Developed In Madagascar. Presentation for Conference on Raising Agricultural Productivity in the Tropics: Biophysical Challenges for Technology and Policy, Harvard University, October 16-17, 2000 (updated March 5, 2002). 8p.

Uphoff, N, K.S.Yang, P.Gypmantasiri, K.Prinz, and H.Kabir. 2002. The System of Rice Intensification (SRI) and its relevance for food security and natural resource management in Southeast Asia. International Symposium Sustaining Food Security and Managing Natural Resources in Southeast Asia, Challenges for the 21st Century, January 8-11,2002 at Chiang Mai, Thailand.