BERCOCOCK TANAMAN SAYURAN SELARAS ALAM MENGGUNAKAN BAHAN RAMAH LINGKUNGAN DI KAMPUNG JARUAI KAMPUNG KADOK NEGARI BARUNG-BARUNG BALANTAI TIMUR KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
Main Article Content
Abstract
Nagari Barung-Barung Balantai Timur, Kabupaten Pesesir Selatan Propinsi Sumatera Barat merupakan daerah agraris dengan mata pencarian dibidang pertanian secara umum ini terlihat dengan luas areal pertanian sekitar 85,5 Ha dari luas wilayah 1 149 Ha. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan dari masyarakat Kampung Jaruai Kampung kadok Negari Barung- Barung Balantai Timur, tentang bercocok tanaman sayuran selaras alam menggunkan bahan ramah lingkungan yaitu pupuk organik cair Simple Plant Booster untuk tanaman cabai yang dapat memacu dan meningkatkan pertumbuhan tanaman pekarangan terutama tanaman cabai. Materi yang digunakan pada kegiatan ini menggunakan bahan dasar untuk pupuk organik cair yang berasal dari bahan ramah lingkungan seperti: beras, gula merah, air kelapa, air sumur dan ragi. Metoda dalam kegiatan ini adalah penyuluhan. Hasil dan diskusi : Setelah di beri penyuluhan tentang bahan ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai pupuk organik cair simple plant booster yang dapat memacu dan meningkatkan pertumbuhan tanaman sayuran khuusnya tanaman cabai di pekarangan, masyarakat sangat senang sekali ini terlihat dari antusias mereka dalam mengikuti kegiatan tahap demi tahap.
Downloads
Article Details
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Tamansiswa Padang
Jalan Tamansiswa No 9 Padang
Sumatera Barat
References
Direktorat Pengembangan Ekonomi Daerah. 2015. “Analisis Inflasi 2014†Kementerian Keuangan Republik Indonesia TPI dan Pokjanas TPID. Hal 1-3.
Hanafiah, Nanang dan C. Suhanan. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. PT. Refika Aditama. Bandung
Lingga, P dan Marsono. 2008. Petunjuk penggunaan pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. 150
Lala, M. 2018. Potensi air cucian beras sebagai pupuk organik pada Tanaman seledri ( Aphium graveolens L.) J. Agropolitan 5 (1),
Setiadi. 2008. Bertanam Cabai. Edisi Revisi. Jakarta. Penebar Swadaya.83 hal.
Syukur, M., Sujiprihati S., Koswara J., dan Widodo. 2009. Ketahanan terhadap antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum acutatum pad beberapa Genotipe cabai. (Capsicum annum L). J. Agron. Indonesia 37 (3)
Utama, M.Z.H. 2019. Budi daya padi hitam dan merah pada lahan marginal dengan sistem SBSU. Penerbit ANDI Yogyakarta.