Analisis Break Even Poin dalam Perencanaan Penjualan Air Minum dalam Kemasan
Abstract
Salah satu hal yang penting dalam fungsi manajemen adalah perencanaan karena berpengaruh secara langsung terhadap kelancaran dan keberhasilan perusahaan. Perencanaan dapat dilakukan dengan teknik perencanaan atau analisa. Analisis break even point adalah salah satu alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mengetahui tingkat penjualan tertentu sehingga perusahaan tidak mengalami laba dan tidak pula mengalami kerugian, sehingga dapat digunakan untuk merencanakan penjualan. Sebagai pembanding terhadap perkiraan penjualan dari hasil analisa break even point, dapat pula digunakan perhitungan dengan metode-metode peramalan, antara lain metode time series least square dan metode kuadratik (garis lengkung). CV. Cakrabumi, adalah salah satu perusahaan UMKM yang bidang usahanya adalah memproduksi air minum dalam kemasan. Berdasarkan penerapan analisis break even point terhadap realisasi penjualan dan biaya yang telah dilaksanakan oleh CV. Cakrabumi selama 13 bulan pertama, diperoleh hasil bahwa break even terjadi pada jumlah 5.585 galon dengan nilai Rp 27.926.497,-, dan memiliki rasio marjin kontribusi sebesar 83,3%. Untuk mencapai target keuntungan di tahun 2017 sebesar Rp 72.000.000,-/tahun, batas minimal penjualan yang harus dicapai adalah sebesar Rp 114.774.424,- atau setara dengan 22.955 galon per tahun. Selanjutnya berdasarkan perhitungan Standar Kesalahan Prediksi (SKP), dapat diketahui bahwa penggunaan metode time series least square dalam menyusun peramalan penjualan lebih cocok diterapkan oleh CV. Cakrabumi dibandingkan dengan metode kuadratik, karena nilai SKPnya lebih kecil yaitu 898.598,04. Hasil analisa dan peramalan tersebut membutuhkan kerja keras, agar tercapai maksud dan tujuan perusahaan, yaitu pencapaian laba yang optimal.
References
Adisaputro Gunawan dan Asri Marwan, 2012, Anggaran Perusahaan, Yogyakarta. PT. BPFE UGM
Fahmi Irham, 2013, Kewirausahaan, Teori, Kasus, dan Solusi, Alfabeta.Bandung
Ibrahim, 2015 Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta
Juniar A. 2010, Study kelayakan pendirian pabrik air minum dalam kemasan PDAM Kabupaten Hulu Sungai Utara ditinjau dari aspek keuangan, Jurnal Manajemen dan Akuntansi 11(1).
Lestari, Yogi Dwi (2012) Analisis break even point (BEP) sebagai dasar perancangan laba dan penjualan: Studi kasus pada usaha kerupuk rambak UD Wahyu Abadi Tulungagung. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Mulyadi. 2012, Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya, PT. BPFE UGM. Yogyakarta. Edisi 3.
Mulyadi. 2012, Akuntansi Biaya, Peranan Biaya Dalam Pengambilan Keputusan, Yogyakarta. PT. BPFE UGM. Edisi 3.
Mulyadi. 2006, Akuntansi Manajemen, Jakarta: Salemba Empat, Edisi Ketiga.
Puspitawati Indah Dwi, 2014 Analisis kinerja kemandirian keuangan dan aktivitas layanan rawat inap utama pada badan layanan umum daerah rumah sakit jiwa menur dengan metode activity based costing, Jurnal Ekonomi & Manajemen 2014.
Riyanto Bambang, 2012, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta. Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.
Saladin Djaslim dan Oesman Yevismarti, Intisari Manajemen Pemasaran,Bandung, media Iptek.
2014.
Sugiyono. 2013, Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi (STD),, Bandung: Alfabeta.
Swastha Basu dan Irawan, 2013, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta:Liberty
Wijayanti Mulya Suci 2013, Analisis break even point sebagai salah satu alat perencanaan penjualan dan laba, Jurnal FIA UNIBRAW Malang. 2013
Click for JMK's Copyright and License Statement