Deskripsi Perilaku Petani Bawang Merah Dalam Menggunakan Pestisida dalam Pendekatan Faktor Enabling

  • Elfianto Yusuf Universitas Tamansiswa Padang

Abstract

Peranan sektor pertanian dalam pembangunan pertanian ekonomi sangat penting karena sebagian besar anggota masyarakat Indonesia hidup menggantungkan hidupnya dari sektor tersebut, kegiatan usaha berskala kecil yang melakukan berbagai kegiatan ekonomi berada pada sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa pertanian sebagai usaha kecil harus menjadi perhatian utama pemerintah dalam setiap tahapan pembangunan ekonomi. Pemerintah telah melakukan beberapa langkah untuk melaksanakan pengelolaan penggunaan pestisida, diantaranya melalui program pengelolaan hama secara terpadu yang sebelumnya disebut Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Sebagaimana telah dimuat dalam Undang undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Pertanian dan Surat Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengendali BIMAS Nomor 14/SK/Mentan/Bimas.XII/1990 tentang pedoman pelaksanaan Pengendalian Hama Terpadu. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perilaku petani bawang merah dalam penggunaan pestisida dan menganalisis perilaku dan faktor -faktor yang mempengaruhi perilaku petani bawang merah dalam penggunaan pestisida dalam pendekatan variabel pemungkin,  di Nagari Alahan Panjang Kecamatan Lembah Gumanti,  Kabupaten Solok. Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan analisa dsktiptif kualitatif. Hasil penelitian bahwa petani harus memahami penggunaan pesstidida oleh pemerintah sehingga nilai nilai usah atani bisa di dimanfaatkan oleh orang lain serta harus kompatibel dengan komponen pengendalian hama yaitu komponen pengendalian hayati.

References

Ajzen, I, 1991, The Theory of Planned Behavior, Organization Behavior and Human Decision Processes, Vol.50 No.2, 179-211.
Ajzen, I, 2002, Constructing a TPB Questionnaires Conceptual And Methological Considerations. www.people.umass.edu/aizen.com.
Albrecht, Hartmut et.al. 1989. Agricultural Extension: Basic Concepts and Methods. Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ). Eschborn.
Almasdi Syahza, 2003. Peluang Pengembangan Agribisnis di Daerah Riau, Pusat Pengkajian Teknologi dan Pembangunan Pedesaan Universitas Riau, Pekanbaru.
Ameriana, M. (2008). Perilaku Petani Sayuran Dalam Menggunakan Pestisida Kimia. Jurnal Hortikultura, 18(1), 82534. https://doi.org/10.21082/jhort.v18n1.2008.
Ameriana. M. R Sinung-Basuki, E, Suryani dan W Adiyogo ,2000. Kepedulian Konsumen Terhadap Sayuran Bebas Residu . J Hard.9 (4): 377-377
Ameriana.2005 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepedulian konsumen terhadap aman residu pestisida ( Kasus buah tomat di Kota Bandung ) Jurnal Hortikutura 16(1) :77-86- 2006
Bunch, Roland. 1991. Dua Tongkol Jagung: Pedoman Pengembangan Pertanian Berpangkal Pada Rakyat. Terjemahan oleh Ilya Moeliono. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
Daryanto,A, 2011. Peran Modal Sosial Dalam Pembangunan Peternakan. Trobos, Jakarta. Edisi Januari 2011.
Deperiky. D. 2019. Sinergi Supply Chain Yang Efektif : Literature Review Agroindustri Bawang Merah Di Sumatera Barat. Journal Agroindustry Technologi : 124-131. IPB Bogor.
Deperiky. D. 2019. Analisis Kelembagaan Supply Chain Agroindustri Bawang Merah Di Kabupaten Solok Dengan Menggunakan Metode Supply Chain Operation Reference (Scor) 10.0. Jurnal Teknologi Pertanian .2301- 4083.UNISI
Departemen Pertanian, 2007, Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 07/PERMENTAN/SR.140/2007, tentang dan tatacara pendaftaran pestisida, Jakarta:
Eliza, Try, Tubagus Hasanudddin, Suriaty Situmorang, 2013, Perilaku Petani dalam Penggunaan Pestisida Kimia (Kasus Petani Cabai di Pekon Gisting Atas Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus), JIIA, Volume 1, No 4, Oktober 2013, hlm 334- 342
Erwin, Maher Denny, H., & Setyaningsih, Y. (2019). Edukasi Petani tentang Penggunaan Pestisida Secara Aman dan Sehat di Bima, Indonesia. Jurnal Sains Terapan, 5(2), 92–100.
Evans, W.R, 2005. A social capital explanation of the relationship between functional diversity and group performnace. Emerald Group Publishing Limited. Alabama USA.
Fitrantita: Nawawi. (2001). Pembangunan pertanian marjinalisasi petani.
Garllans .P 2015 Terobosan Ekonomi berbasis perilaku (Economic Behavior )
Gilliom, Robert J, Jack E. B, Charles G, Crawford, Pixe A. H, Jeffrey D. Martin, Naomi N, Lisa H. N, Jonathan C. Scott, Paul E. S, Gail P.Telin, David M. W, 2006, Pestisides in the Nation’s Streams and Ground Water, 1992-2001, chapter 1 hal: 4 diakses 29 April 2016. (http://pubs.usgs.gov/circ/2005/1291/)
Green L 1980 Health Education Planning A Diagnostic Appruoch.Baltimore The John Hopkins University, Mayfied Publishing Co
Hadisapoetro. 1975. Pembangunan Pertanian. Yogyakarta: Faperta UGM.
Hasbullah, J, 2006. Social Capital Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia. MR United Press. Jakarta.
Herawati dan Nadhira, A Kajian Penggunaan Pestisida oleh Petani Pemakai serta beberapa informasi dari berbagai stakeholder terkait di Kabupaten Karo Sumatera Utara
Hidayat, Firman, Tamrin Khamidi, Suryo Wiyono, 2010, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Petani di Kabupaten Tegal Dalam Penggunaan Pestisida dan Kaitannya dengan Tingkat Keracunan Terhadap Pestisida, Jurnal Bumi Lestari, Volume 10, No 1, Februari 2010, hlm 1-12.
Indrayana, Sathya, Didik Setiawan, Ida Ayu Manik P.S, 2015, Analisis Pestisida Golongan Karbamat Pada Sayuran dengan Metode GC-MS yang di Jual di Pasar Kumbasari Denpasar, Chemistry Laboratory, Volume 2, No 1, Juli 2015, hlm 1-5.
Irmasari (2013) Respon Parangkat Desa Terhadap Penganekaragaman Pangan Tepung Umbi-umbian di Kabupaten Bantul. Fakultas Pertanian UGM
Istianah, & Yuniastuti, A. (2017). Hubungan Masa Kerja , Lama Menyemprot , Jenis Pestisida , Penggunaan APD dan Pengelolaan Pestisida dengan Kejadian Keracunan Pada Petani di Brebes. Public Health Perspective Journal, 2(2), 117–123.
Jaya, K., Sayani, Ratnawati, & Rastam. (2011). Hubungan Antara Faktor Sosial Demografi Dengan Perilaku Petani Dalam Mengaplikasi Pestisida (Kasus Pada Petani Bawang Merah Di Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi). Jurnal Agrotech, 9(2), 39–44.
Kaligis, J. N. N., Pinontoan, O., & Kawatu, P. A. T. (2017). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Masa Kerja Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri Petani Saat Penyemprotan Pestisida Di Kelurahan Rurukan Kecamatan Tomohon Timur. Jurnal IKMAS, 2(1), 119–127.
Kurniawan, A. (2017). Tingkat Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Di Desa Padaharja Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal. JAMC Idea’s, 4(2), 4–8.
Mahyuni, Eka Lestari, 2015, Faktor Risiko Dalam Penggunaan Pestisida Terhadap Keluhan Kesehatan Pada Petani Di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo 201, KESMAS, Volume 9, No. 1, Maret 2015, hlm 79-89.
Mandasari, R., & Nurcaya, I. (2013). Pengaruh Sikap Konsumen Dan Norma Subyektif Terhadap Niat Beli Mobil Toyota Agya Di Kota Denpasar. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 2(11), 255162.
Manyamsari, I. (2014). Karakteristik Petani Dan Hubungannya Dengan Kompetensi Petani Lahan Sempit (Kasus : Di Desa Sinar Sari Kecamatan Dramaga Kab. Bogor Jawa Barat). Agrisep, 15(2), 58–74
Marina Karo, 2013, Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Petani Hortikultura dalam Penggunaan Pestisida di Desa Aji Mbelang Kecamatan Tiga Panah Lebih Bail dibandingkan Petani Hortikultura di Desa Deram Kecamatan Merdeka Kabupaten KaroTahun 2011, Jurnal Panmed, Volume 8, No 1, hlm 73-77.
Marisa, & Arrasyid, A. S. (2017). Pemeriksaan Kadar Pestisida Dalam Darah Petani Bawang Merah Di Nagari Alahan Panjang. Journal of Sainstek, 9(1), 14–18.
Maspray, 2011, Tehnik Mencampur Pestisida Yang Tepat, diakses 28 April 2016. (http://www.gerbangpertanian.com/2011/06/tehnik-mencampur-pestisida-yang-tepat.html?m=1)
Prayitno, W., Saam, Z., & Nurhidayah, T. (2014). Hubungan Pengetahuan Persepsi Dan Perilaku Petani Dalam Penggunan Pestisida Pada Lingkungan di Kelurahan Maharatu Kota Pekanbaru. Jurnal Kajian Lingkungan, 2(2), 220–237.
Rario, B., Kasto, & Ritohardoyo, S. (2005). Persepsi Dan Perilaku Petani Dalam Penanganan Risiko Pestisida Pada Lingkungan Di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 12(1), 43–52.
Rosa. H, S. Kandel, L. Dimas, 2003. Kompensasi Jasa Ekosistem dan Masyarakat Pedesaan: Pengalaman Dari Negara-Negara Amerika. Prisma: www.worldagroforestrycentre.
Rudy C Tarumingkeng. (2004). Sistem Pertanian Tanaman Hortikultura (Pengantar Ke Falsafah Sains (PPS702) Sekolah Pasca Sarjana / S3).
Sulistiyono, L., Tarumingkeng C, R., Sanim, B., & Dadang. (2008). Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Petani Bawang Merah Dalam Penggunaan Pestisida (Studi Kasus di Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur). Jurnal Agroland, 15(1), 12–17.
Untung, S (2013 ) Pengantar pengelolaan hama terpadu Yogyakarta: Gadjah Mada University Press269–280.
Wibowo H,J,1987 Dampak pembangunan pendidikan terhadap masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta Deprtemen pendidikan da kebudayaan
Winarto, Y. T., Maidi, & Darmowioto. (1999). Pembangunan Pertanian ; Pemasungan Kebebasan Petani. In Antropologi Indonesia (Vol. 59, pp. 66–79).
Wudianto , (2010) Petunjuk penggunaan pestisida Jakarta Penebar Swadaya
Yuantari, M. G. C., Widiarnako, B., & Sunoko, H. R. (2013). Tingkat Pengetahuan Petani dalam Menggunakan Pestisida ( Studi Kasus di Desa Curut Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan ). Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan 2013, 142–148.
Yuwono Tribowo et al, 2016 Pembangunan Pertanian membangun kedaulatan Pangan , gajah mada Universty Press.
Published
2021-05-27
How to Cite
YUSUF, Elfianto. Deskripsi Perilaku Petani Bawang Merah Dalam Menggunakan Pestisida dalam Pendekatan Faktor Enabling. Manajemen dan Kewirausahaan, [S.l.], v. 12, n. 2, may 2021. ISSN 2615-3300. Available at: <https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/manajemen/article/view/775>. Date accessed: 26 apr. 2024.