PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA TAKARAN AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH PADA PEMBIBITAN KAKAO (Theobroma cacao L.)
Abstract
Penelitian tentang “ Pengaruh Pemberian Beberapa Takaran Air cucian Beras Terhadap Pertumbuhan Benih pada Pembibitan Kakao (Theobroma cacao L.)“ dilaksanakan di Kebun Percobaan dan laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Tujuan Penelitian, untuk mendapatkan takaran air cucian beras yang tepat untuk pertumbuhan benih pada pembibitan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAl), dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun perlakuannya yang diberikan adalah 0, 50, 100, 150 dan 200 ml/Polybag. Data pengamatan dianalisis secara statistika dengan uji F pada taraf nyata 5 %.
References
Ariwibowo F. 2012. Pemanfaatan kulit telor ayam dan air cucian beras pada pertumbuhan tanaman tomat (Solonum Lycopercium) dengan media tanam hidroponik.Skripsi S-1 Program Biologi. Surakarta. Universitas Muhammadiah Surakarta.
Badan Pusat Statistik Sumatera Barat 2018. Perkembangan perkebunan kakao. (Diakses kamis, 26 september 2019..14.35).
Baning, H.R. dan Suprianto. 2016.Pengaruh Pemberian Air Cucian Beras Merah Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Lada (Piper Nigrum L.) jurnal ilmiah mahasiswa pendidikan biologi,1(1) : 1-9.
Direktorat Jenderal Perkebunan, 2012. Pedoman Teknis Perluasan Tanaman Kakao Tahun 2012. Kementerian Pertanian. Jakarta. Fisiologi Tumbuhan (Jilid 2).
Edy, Y., Eming, S., & Uthbah, Z. (2013). Analisis biomassa dan cadangan karbon pada berbagai umur tegakan tamar (Agathis dammara (Lamb.) Rich) KPH Banyumas Timur. Jurnal Sucipta Biologi, 4(2), 119-124.
Fahmi Arifin., Syamsudin.,Sri Nuryani H.U. 2010. The Effect of Interaction of Nitrogen and Phosphorus Nutrients on Maize (Zea Mays L) Grown In Regosol and Latosol Soils. Byologic News 10(3).
Hardi, J. 2008. Aplikasi IAA dan PPC organik terhadap pertumbuhan bibit karet stum mata tidur.
Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru
Hendrata. R. 2008. Evaluasi Media Dan Frekuensi Penyiraman Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao.
Balai pengkajian teknologi pertanian. Bantul, Yogyakarta.
Kamil, J. 2004. Teknologi Benih1. Angkasa. Bandung. Cetakan ke x.
Khoiri, M. A., S. Handayani dan A. I. Amri, 2004. Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Media Campuran Gambut dengan Effluent di Pembibitan Utama. Universitas Riau. 1. (5): 12-18.
Kurniasih B, Wulandhany F . 2009. Penggulungan daun, pertumbuhan tajuk dan akar beberapa varietas padi gogo pada kondisi cekaman air yang berbeda. Agrivita 31:118-128.
Lakitan, B. 2011. Dasar-dasar Fisiologi Pertumbuhan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Lakitan, B. 2012. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Press. Jakarta.
Lingga, P dan Marsono. 2006. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nurbaiti dan E.B. Siregar. 2018. Pengaruh Naungan dan Pupuk NPK terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Fakultas Pertanian Universitas Riau. 5. (6): 8-15.
Pinem, A. 2011. Pengaruh Media Tanam dan Pemberian kapur Terhadap Pertumbuhan Kakao (Theobromacacao L.) di Pembibitan. J. Agrol and 17(2):138-143.
Pranata, A. S. 2010. Pupuk Organik Cair Aplikasi dan Manfaatnya. Agromedia Pustaka, Jakarta. Sapoetra, K., G. 2004. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. PT Asdi
Mahasatya. Jakarta. 241 hal.
Suita, E. dan Megawati. (2008). Pengaruh Ukuran Benih Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Bibit Kemenyan (Styrax benzoin). Prosiding Workshop Sintesa Hasil Penelitian Hutan Tanaman. Bogor. Hal: 161-166. Bogor: Pusat Litbang Peningkatan Produktivitas Hutan.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Hak cipta berada pada penulis